Distributor Tozen Valve dan Pipa pada Proyek Bangunan

Kebutuhan akan berbagai material konstruksi tentu dibutuhkan oleh mereka yang sedang fokus dalam suatu proyek bangunan. Salah satunya yaitu distributor tozen valve dan pipa pasti banyak sekali dicari.

distributor valve whatsapp

Pihak Distributor, pasti menyediakan berbagai jenis aksesoris dalam sistem instalasi perpipaan demi memenuhi kebutuhan banyak orang.

tozen valve

Tidak heran, jika banyak merk ternama yang sudah ada sejak lama di Indonesia dan memiliki kepercayaan tersendiri di hati masyarakat. Salah satunya pengaplikasian pada proyek bangunan.

Jenis-jenis Valve dan Pipa untuk Proyek Bangunan

Pipa merupakan salah satu komponen yang paling utama dibutuhkan dalam suatu bangunan. Tidak heran jika Anda akan menjumpai tumpukan perpipaan cukup tinggi untuk pembangunan suatu gedung.

Selain pipa, valve juga tentunya dibutuhkan untuk menghubungkannya menjadi sistem perpipaan yang utuh dan saling terhubung dalam satu proyek pembangunan.

Dengan fungsinya masing-masing, tentunya pipa dan valve juga dibedakan menurut kegunaannya sendiri. Oleh karena itu, dikenal beberapa jenis yang seringkali digunakan dalam proyek bangunan.

distributor tozen valve jakarta

Untuk lebih jelasnya, berikut ada beberapa jenis pipa yang umum diaplikasikan untuk menunjang kelancaran proyek bangunan:

  1. Pipa PVC

Jenis pipa yang paling sering digunakan tidak hanya untuk proyek bangunan adalah PVC. Selain tersedia dalam berbagai ukuran dan fitting, juga terjual dengan harga ekonomis di pasaran.

Pada umumnya, digunakan untuk mengalirkan air PDAM ke berbagai bangunan seperti rumah, gedung, hotel, apartment dan masih banyak lagi. Selain itu, juga diaplikasikan sebagai saluran WC dan hujan.

Pipa PVC cocok jika digunakan untuk rumah dan hotel. Karena memiliki sifat yang tidak tahan terhadap suhu, sehingga membuat jenis ini tidak disarankan jika dipasang di instalasi air panas serta rumah sakit.

  1. Pipa U-PVC

Pipa ini mirip dengan struktur yang dimiliki oleh bahan PVC. Namun memiliki kekuatan lebih tinggi sehingga akan tahan apabila digunakan pada aliran dengan tekanan tinggi serta suhu panas di luar.

Hampir sama seperti pipa PVC, U-PVC ini sering diaplikasikan untuk mengaliran air bersih dari PDAM ke berbagai bangunan. Selain itu, juga digunakan sebagai saluran hujan, buangan limbah dan WC.

Pipa jenis U-PVC cocok diperuntukkan untuk hotel yang memiliki tekanan tinggi, rumah dibangun secara permanen, gedung bertingkat seperti apartmene dan juga rumah makan atau restaurant.

tozen

  1. Pipa PPR

Jenis pipa selanjutnya yang biasa digunakan di proyek bangunan adalah PPR. Desainnya sangat mudah dikenali karena memiliki warna hijau dengan strip kuning, merah dan biru sesuai ketebalannya.

Pipa jenis ini bisa tahan dengan perubahan suhu sehingga sering digunakan untuk instalasi air panas maupun dingin. Bahkan, juga memiliki ketahanan cukup ampuh jika diterapkan pada bahan kimia.

Jenis pipa PPR akan cocok digunakan di rumah sakit karena tahan dengan penggunaan bahan kimia di dalamnya. Sangat tepat jika diaplikasikan pada hotel, apartment, pusat perbelanjaan atau mall.

  1. Pipa HDPE

Jenis pipa selanjutnya yang biasa digunakan pada suatu proyek bangunan adalah HDPE. Dikenal sangat cocok jika digunakan untuk mengalirkan air bersih, sebab tidak menimbulkan bakteri tumbuh.

Pipa HDPE seringkali digunakan untuk mengalirkan air panas dengan suhu hingga 50 derajat celcius. Di sisi lain, juga menjadi standar dari air minum siap konsumsi karena material penyusunnya higienis.

distributor tozen valve

Dengan sifatnya yang higienis dan tahan korosif, membuat pipa HDPE akan cocok jika digunakan sebagai saluran air dari PDAM menuju ke pedesaan atau perkotaan dan pelapis kabel fiber optic.

  1. Pipa PEX

Jenis berikutnya yang sering digunakan pada proyek konstruksi ialah pipa PEX. Istilah ini merupakan singkatan cross linked polyethylene. Biasanya diterapkan untuk saluran air dingin dan panas.

Kegunaan tersebut dikarenakan pipa PEX memang memiliki sifat tahan dengan perubahan suhu walaupun sangat ekstrim. Maka dari itu, banyak rumah dan apartment untuk instalasi air panas.

Di samping itu, pemasangan pipa PEX juga terkenal lebih sederhana jika dibandingkan dengan jenis lainnya. Instalasi cukup menggukanan alat penghubung berupa cincin khusus sebagai sambungan.

  1. Pipa PVC O

Jenis selanjutnya yang kerapkali dipilih untuk instalasi proyek konstruksi adalah pipa PVC O. Tipe ini merupakan perkembangan dari material polivinil korida melalui tahapan bi axial.

Metode pembuatan tersebut menyebabkan karakteristik pipa ini menadi lebih elastis, tipis namun efektif untuk dijadikan penampungan volume air. Jenis ini bisa diperoleh di distributor pipa dan valve.

Tidak hanya itu saja, pipa jenis PVC O ini juga mempunyai tingkat keretakan yang relatif lebih rendah jika dibandingkan lainnya. Pada umumnya digunakan untuk saluran air limbah, hujan dan air bersih.

distributor tozen valve jakarta

  1. Pipa C PVC

Jenis lainnya yang sering digunakan untuk instalasi air pada proyek konstruksi adalah pipa C PVC. Bahannya terbuat dari CPVC sendiri dan merupakan kepanjangan dari chlorinated polyvinyl chloride.

Jenis ini menjadi hasil perkembangan dari pendahulunya yakni pipa PVC. Tentunya dikembangkan dengan kelebihan utamanya yaitu bisa tahan untuk mengalirkan air panas 180 derajat celcius.

Dengan kelebihan tersebut, jenis ini akan sangat cocok untuk digunakan pada saat instalasi air panas dan dingin pada berbagai hunian seperti rumah, hotel atau apartment karena tahan perubahan suhu.

  1. Pipa SDR 41

Cukup berbeda dengan jenis yang sebelumnya, pipa SDR 41 memang dirancang khusus hanya untuk ditujukan sebagai saluran pembuangan limbah karena dibuat dari bahan tertentu.

Pipa jenis SDR 41 ini mempunyai ketebalan yang cukup optimal apabila ditujukan untuk saluran fluorida yaitu berupa limbah namun tidak bertekanan sehingga mengalir relatif pelan.

Selain itu, pipa SDR 41 dirancang dengan warna cokelat dan menjadi ciri khasnya. Hal ini juga memiliki tujuan tersendiri yaitu untuk memudahkan identifikasi jenis air yang keluar dari saluran.

9. Pipa AW

Perlu diketahui bahwa pipa kelas AW juga termasuk ke dalam kelompok PVC sehingga kelebihannya yang lebih lentur dan fleksibel namun tetap aman sebagai saluran air memang masih menjadi cirinya.

tozen

Pipa AW ini didesain khusus dengan strip berwarna biru pada sisi permukaannya. Pada umumnya digunakan untuk mengalirkan air yang memiliki tekanan cukup tinggi yatu 10 kg/ cm2

Fungsi pipa AW yang mampu mengalirkan air bertekanan tinggi ini akan difungsikan untuk mendistribusikan secara optimal ke semua unit plumbing pada sebuah unit bangunan.

Instalasi Valve dan Pipa untuk Semua Proyek Bangunan

Valve dan pipa yang dipasang dalam berbagai jenis bangunan tentu memiliki pedomannya masing-masing. Hal ini akan ditentukan dengan beberapa faktor agar instalasi tetap aman dilakukan.

Selain itu, pemasangannya sendiri perlu disesuaikan dengan kekuatan bangunan yang sedang dibangun. Oleh karena itu, Anda perlu mengonsultasikannya bersama distributor pipa dan valve.

Terdapat beberapa cara instalasi pemasangan valve dan pipa yang dapat dilakukan berdasarkan berbagai faktor tersebut.

Untuk lebih jelasnya mengenai metode instalasi valve dan pipa untuk semua proyek bangunan, simak ulasan berikut:

  1. Pipa Kolom dan Vessel

Cara ini dilakukan di atas tanah. Pipa yang akan dipasang di kolom dan vessel perlu diletakkan secara radial pada bagian jalur jalanan dimana banyak orang bisa mengaksesnya.

Katup yang digunakan untuk melepas tekanan harus diletakkan dalam posisi lebih tinggi agar memungkinkan komponen pengualaran bisa mengalir sendiri ke bagian blown down.

Selanjutnya, katup yang digunakan untuk membuang uap ke udara luar perlu dilengkapi dengan pipa berukuran minimal 3 meter di atas platform. Kemudian, juga harus disediakan lubang pembuangan.

tozen valve

2. Pipa Pompa dan Turbin

Pemasangan pipa di atas tanah selanjutnya harus dipasang sedemikian rupa untuk menghindarkan dari penurunan kantung uap dan tekanan sehingga bisa menyebabkan kavitasi pada impelernya.

Instalasi pipa pada pompa dan turbin harus dipasang sedemikian rupa dengan tujuan memudahkan saat perbaikan dan juga perawatan. Selain itu berguna agar pembongkaran bisa mudah dilakukan.

Apabila instalasi perpipaan dilakukan untuk alirasn air panas dan dingin perlu diperhatikan terkait fleksibelitasnya. Kedudukan penyangga harus dalam posisi baik sehingga bisa mengatasi getaran.

3. Pipa Utilitas

Instalasi pipa utilitas ini memerlukan perencanaan yang teliti dan penuh pertimbangan sebelumnya, sehingga kebutuhan di proyek bisa dengan mudah dipenuhi. Hal ini terkait dengan suhu dan tekanan.

Perencanaan yang dilakukan seharusnya bisa memenuhi seluruh daerah equipment atau peralatan lainnya. Agar tidak bingung, maka tanyakan saja terkait instalasi ke pihak distributor tozen valve dan pipa.

Apabila aliran di dalam utilitas berupa uap, maka jangan lupa untuk menyusun beberapa kantung uap di masing-masing titik terendah. Dimana tekanan airan harus diperhitungkan tidak melebihi dari 40%.

4. Pipa dengan Sistem Gravitasi

Instalasi ini biasa diterapkan untuk pemasangan pipa di bawah tanah. Dalam perencanaanya diperlukan pertimbangan sangat detail, karena memerlukan pekerjaan yang cukup rumit dan teliti.

Beberapa pedoman yang biasa dilakukan dalam pemasangan pipa berdasarkan sistem gravitasi adalah, pemisahan seluruh air hujan, pemadam kebakaran dan lainnya dari minyak di dalam instalasi.

Selanjutnya proses pembuangan baik air, minyak, uap, kotoran dan lainnya harus menggunakan rute ke bagian pemisahan. Dengan begitu, senyawa hidrokarbon bisa dinetralkan terlebih dahulu.

5. Pipa dengan Aliran Bertekanan

Sistem perpipaan seperti ini pada umumnya diterapkan pada aliran air pemadam kebakaran, air pendingin, proses pembuangan yang nantinya akan dikeluarkan menggunkan tekanan cukup besar.

distributor tozen valve

Instalasi pemasangan pipa yang dilakukan di bawah tanah ini, tentunya harus dihubungkan kembali dengan sistem perpipaan di atasnya agar memiliki aliran serupa sehingga perlu diperhatikan areanya.

Berkaitan dengan aliran yang tidak sama, tekanan, suhu serta kapasitas fluida di dalam sistem membuat pemilihan ukuran dari setiap pipa harus disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan baha.

6. Pipa untuk Gedung Bertingkat

Untuk memenuhi kebutuhan air, sanitasi, kebutuhan mesin pendingin dan lainnya di gedung bertingkat tentu akan membutuhan sistem instalasi pipa yang terpasang untuk menghubungkannya.

Pada umumnya, pemasangan pipa yang diterapkan pada gedung bertingkat tinggi berguna untuk mengalirkan air bersih. Baik panas atau dingin serta air es untuk sistem tata udara pendinginan.

distributor tozen valve jakarta

Tidak hanya itu saja, instalasi pipa pada gedung bertingkat juga berguna untuk mengalirkan air sebagai upaya penanggulangan dan pencegahan apabila terjadi kebakaran di dalam bangunan.

7. Pipa untuk Sistem Air Kotor dan Olahan

Sistem perpipaan pembuangan seringkali menggunakan metode campuran dimana air kotor dari closet, wastafel, bathtub, watafel dan lainnya akan dikumpulkan lalu dialirkan ke dalam satu saluran.

Dengan menggunakan sistem gravitasi, dimana air dengan posisi paling tinggi akan menuju ke titik lebih rendah. Maka, membuat instalasi pipa harus dilakukan berdasar pengaturan kemiringan dan tata letak.

Pipa yang dibuat miring tersebut memiliki maksud tersendiri yaitu, bisa mengalirkan air kotor atau limbah dengan baik tanpa menyebabkan bau menyengat dan mengganggu lingkungan sekitar.

8. Pipa untuk Penampungan Air Hujan

Perlu Anda ketahui bahwa air hujan tidak akan dibuang ketika mengenai gedung bertingkat. Pada umumnya bangunan tinggi ini sudah dilengkapi dengan sistem untuk penampungan sementara.

Sistem perpipaan air hujan akan terpisah dengan air bersih agar menghindarkan arus bolak balik yang bisa saja masuk ke dalam pipa sehingga menurunkan kualitasnya.

tozen

Apabila pipa tersebut tersumbat, air hujan di bak sementara akan dibuang ke saluran menggunakan pompa tertentu. Biasanya dialirkan ke daerah perkotaan melalui aliran bawah tanah.

9. Pipa Sprinkler

Di dalam gedung bertingkat perlu dipasang sistem hydrant dan sprinkler sebagai upaya keamanan apabila terjadi kebakaran. Sistem distribusi air diambil dari reservoir memakai pompa fire main.

Instalasi pipa sprinkler berfungsi untuk mengatasi dan menghindarkan kebakaran secara otomatis, sehingga dipasang di setiap ruangan pada masing-masing lantai gedung lewat head sprinkler.

Pipa sprinkler akan dipasang masing-masing berjarak 3 hingga meter. Apabila terjadi kebakaran di salah satu lantai, maka panas yang berasal dari api bisa secara otomatis memecahkan head sprinkler.

10. Pipa Hydrant

Sedangkan sistem pipa hydrant berguna untuk menanggulangi dan mengatasi kebakaran, namun tidak secara otomatis yakni menggunakan cara kerja dari hydrant box.

Pada umumnya, hydrant box akan dipasang pada setiap lantai gedung bertingkat dalam jumlah banyak untuk masing-masing titiknya.

Dalam setiap hydrant box terdiri dari banyak komponen yaitu fire hose atau selang, valve, nozzle dan juga alat bantu control.

Selain itu juga dilengkapi dengan alarm bell dan lampu indikator sebagai penanda bahwa sedang terjadi kebakaran pada gedung tersebut.

distributor tozen valve jakarta

Alat Pemasangan Valve dan Pipa di Proyek Bangunan

Dalam pemasangan pipa dan valve, tidak akan bisa dilepaskan dari berbagai peralatan penyambungan. Begitu pun untuk sistem perpipaan yang diaplikasikan pada proyek bangunan.

Perlu diketahui bahwa, terdapat banyak produk yang digunakan untuk menyambungkan berbagai jenis instalasi pipa. Sambungan ini juga terdiri dari beberapa tipe menurut kegunaannya.

Dengan kualitas sambungan yang digunakan, harapannya bisa menghasilkan sistem instalasi perpipaan saling terhubung dengan baik dan tanpa hambatan selama pemakaian.

Adapun beberapa jenis alat sambung dari distributor tozen valve dan pipa yang digunakan untuk menyambungkan pipa pada proyek konstruksi adalah:

  1. Socket

Alat ini biasa digunakan untuk menyambung pipa lurus yang memiliki diameter sama. Tentu saja peralatan ini dibutuhkan oleh seluruh teknisi saat hendak melakukan instalasi sistem perpipaan.

Pipa yang awalnya dibuat hanya dalam bentuk silinde dan berdiri sendiri, tentunya harus saling disambungkan agar bisa mengalirkan berbagai jenis fluida di dalamnya.

Dalam pengaplikasiannya, socket memang hanya bisa digunakan untuk pipa yang memiliki jenis dan ukuran sama. Jadi alat ini tidak akan dapat diaplikasikan pada perpipaan jika berukuran berbeda.

2. Elbow

Alat berikutnya yakni elbow. Pada umumnya memiliki fungsi untuk mengubah arah atau membelokkan aliran di dalam pipa. Banyak orang mengenalnya dengan sebutan sambungan L.

Komponen drat atau ulir di elbow pada umumnya terdapat di bagian dalam yang berguna menghubungkan antar pipa PVC. Alat ini juga hanya bisa digunakan untuk beberapa jenis saja.

Berdasarkan besar derajat belokannya, peralatan ini masih bisa dibedakan lagi menjadi tiga tipe yatu 90 deraat, 45 derajat serta elbow yang memiliki drat dalam maupun di luar.

3. Bend

Berbeda dengan elbow, bend berguna untuk membelokkan atau mengubah arah dari aliran yang memiliki radius besar. Tentunya tenaga pun dibutuhkan juga menjadi lebih tinggi.

Oleh karena itu, untuk mengubah arah dari aliran di dalam fluida yang mempunyai radius cukup besar. Maka, tidak bisa menggunakan alat seperti pada umumnya yaitu elbow karena kurang kuat dan efektif.

Dengan begitu, setiap masing-masing tujuan dari pipa yang tersambung akan mendapatkan aliran air dengan radius sama rata. Sebab sudah terbagi menjadi beberapa arah sebelumnya melalui alat bend.

4. Reducer

Dalam penyambungan pipa PVC yang sering diaplikasikan pada proyek konstruksi seringkali menggunakan reducer. Alat ini berguna untuk menyambung perpipaan meski diameternya berbeda.

Tentunya alat ini berbeda dengan socket yang hanya bisa menyambung pipa dengan ukuran serupa. Pastinya peralatan ini sering diaplikasikan mengingat bahwa perpipaan terdiri dari banyak diameter.

Reducer sendiri mempunyai dua jenis yang berbeda dengan fungsinya masing-masing. Keduanya yakni reducer elbow dan socket serta bisa didapatkan dari distributor tozen valve dan pipa.

5. Reducer Elbow

Jika aliran yang berhasil dibelokkan menggunakan elbow dirasa memiliki radius besar maka bisa diperkecil menggunakan alat bernamareducer elbow. Hal ini tentu berguna untuk proyek konstruksi.

Aliran yang memiliki radius sangat besar meskipu sudah dibelokkan tentu akan menghasilkan tekanan dan laju aliran tinggi. Jika hal ini dibiarkan maka bisa menjadi penyebab pipa cepat rusak.

distributor tozen valve jakarta

Perlu Anda ketahui bahwa, pipa air yang digunakan untuk mengalirkan aliran dengan bertekanan tinggi juga bisa menyebabkannya menjadi cepat rusak (karena dituntut menahan terlalu keras).

6. Reducer Socket

Sedangkan untuk memperkecil segala jenis aliran fluida di dalam pipa baik telah dibelokkan maupun tidak adalah menggunakan reducer socket. Hal ini tentu berbeda penggunaan daripada sebelumnya.

Baik berasal dari sumber aliran maupun sudah dibelokkan, jika aliran air masih memiliki radius dan tekanan cukup besar, maka harus diperkecil menggunakan alat bernama reducer socket.

Sudah disinggung sebelumnya bahwa, radius dan tekanan dari fluida yang dialirkan memang tinggi serta kurang sesuai dengan penggunaan pipa, maka bisa membuatnya menjadi tidak tahan lama.

7. Tee Stuck

Alat berikutnya yang biasa digunakan untuk proses instalasi perpipaan di proyek konstruksi adalah tee stuck. Fungsinya yakni membagi aliran di dalam pipa agar menjadi dua arah berbeda.

Perlu diketahui bahwa hingga saat ini sudah ada alat yang bisa digunakan untuk membagi aliran di dalam pipa menjadi 4 arah. Namun peralatan tersebut memang ada sebab kemunculan tee stuck.

Aliran yang akan dibengkokkan berasal dari pipa lurus kemudian diubah menjadi dua arah yaitu kiri dan kanan. Meski terkenal dengan bentuk huruf T, namun banyak orang juga menyebutnya seperti Y.

8. Cross

Hampir sama fungsinya seperti tee stuck, alat bernama cross ini berfungsi untuk membagi aliran di dalam pipa sehingga terbagi menjadi tiga arah yang memiliki tekanan dan laju fluida serupa.

Pada umumnya, alat ini akan diterapkan pada beberapa jenis pipa saja seperti PVC dan UPVC yang banyak digunakan untuk proyek konstruksi dan biasa digunakan untuk aliran air bersih dan limbah.

Dengan membagi aliran menjadi beberapa arah, maka masing-masing dari tujuan pipa tersebut akan mendapatkan pasokan air dalam tekanan, laju aliran dan jumlah yang sama dan cukup.

9. Dop F

Alat selanjutnya yang biasa digunakan adalah dop F dan memiiki fungsi untuk menutup aliran pada bagian ujung pipa. Pada umumnya alat ini akan digunakan saat sedang terjadi perbaikan sistem.

Tentu akan sangat mengganggu jika aliran masih saja keluar padahal seluruh sistem perpipaan sedang mengalami perbaikan. Oleh karena itu, dibutuhkan alat untuk menutup aliran berupa dop F.

Selain berguna ketika proses perbaikan, pada saat uji coba awal pemasangan pipa juga biasa digunakan alat ini untuk mencoba laju aliran fluida di berbagai jenis pipa.

10. Stop Kran

Stop kran ini biasa dikenal dengan gate valve. Fungsinya berguna untuk mengatur laju aliran. Selain itu juga bisa digunakan menutup serta menghentikan fluida di dalam pipa secara sementara.

Hampir serupa seperti dop F, stop kran atau gate valve juga biasa digunakan saat proses perbaikan pipa agar aliran bisa diberhentikan sementara demi memperlancar teknisi untuk memperbaikinya.

Selain untuk memberhentikan aliran secara sementara, stop kran atau gate valve juga digunakan sebagai pengatur laju kecepatan dari fluida di dalam pipa sehingga bisa diatur sesuai kebutuhan.

11. Kran

Tentu Anda sudah tidak asing dengan alat satu ini. Selanjutnya adalah kran yang berguna untuk pengeluaran dan penutupan air. Dengan begitu pemasangannya selalu dipasang di ujung pipa.

Fungsinya yakni untuk mengeluarkan air yang ada di dalam pipa. Pada umumnya hanya digunakan dalam beberapa saluran tertentu saja, seperti air bersih PDAM dan pembuangan limbah sementara.

Oleh karena itu, kran tidak akan digunakan untuk seluruh jenis saluran pipa karena hanya dipasang di bagian ujung saja. Bahkan terasa kurang efektif jika diaplikasikan guna menutup aliran sementara.

12. Nipple

Alat selanjutnya yang biasa digunakan untuk pipa saluran air bersih pada proyek konstruksi adalah nipple. Pada umumnya diaplikasikan guna merekatkan pada bagian sisi dalam sistem perpipaan.

Alat ini tentu sangat berfungsi untuk menambah kekuatan pada sistem perpipaan karena berguna mengencangkan pipa satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, peralatan ini seringkali digunakan.

Nipple pada umumnya diaplikasikan untuk jenis pipa yang terbuat dari bahan plastic seperti PVC dan UPVC. Maka dari itu, penggunaannya tidak bisa digunakan untuk seluruh tipe material penyusun.

distributor tozen valve

Penyebab Rusaknya Tozen Valve dan Pipa pada Proyek Bangunan

Terdapat beberapa keadaan yang bisa membuat sistem perpipaan pada proyek bangunan cepat rusak. Oleh karena itu dapatkan barang bermutu bagus dari distributor tozen valve dan pipa.

Anda perlu mengenali beberapa penyebab tersebut untuk menghindarkan dari kerusakan yang dialami oleh valve dan pipa. Harapannya agar kedua komponen ini bisa lebih tahan lama.

Dengan begitu, Anda bisa menghindarkan valve dan pipa dari beberapa penyebab tersebut sehingga kerusakan dapat lebih cepat terhindarkan.

Selain mendapatkan barang berkualitas dari pihak distributor, perhatikan pula beberapa penyebab berikut ini:

  1. Proses Korosi

Penyebab pertama yang seringkali menjadi alasan mengapa pipa dan valve tidak bisa bertahan lama adala proses korosi. Tentu kondisi ini akan dialami jika perpipaan berusia lebih dari sepuluh tahun.

Proses korosi pada umumnya memang sukar untuk dideteksi. Namun jika hal ini dibiarkan dalam waktu lama bisa menyebabkan kebocoran di permukaan pipa. Tentu kerusakan besar akan terjadi.

Selain dipengaruhi karena lamanya umur instalasi, proses korosi yang terjadi juga disebabkan karena adanya senyawa kimia di dalam air. Hal ini bisa menciptakan kondisi pH kurang sesuai dengan pipa.

2. Penyumbatan

Penyebab selanjutnya yang seringkali menjadi alasan mengapa kerusakan pada pipa cepat dialami adalah, adanya penyumbatan terutama jika kondisi ini terjadi pada air dengan tekanan cukup tingi.

Adanya penyumbatan bisa menyebabkan keretakan dan berujung kebocoran pada saluran air. Tentu hal ini juga membahayakan apabila pipa tersumbat namun masih saja terus digunakan.

Mengingat ahwa proyek konstruksi yang terdapat banyak material, maka kemungkinan bisa masuk ke daam saluran air pun juga tinggi. Maka dari itu, pastikan bahwa pipa tidak mengalami penyumbatan.

3. Tekanan Air Terlalu Tinggi

Air yang bertekanan tinggi memang menadi hal yang baik bagi sebagian pemilik rumah atau pengunjung tempat penginapan. Mereka akan dimanjakan saat mandi dengan aliran bertekanan.

Akan tetapi,air yang memiliki tekanan cukup tinggi bisa beresiko menyebabkan keretakan pada pipa. Jika hal ini terjadi, maka kebocoran pun tidak bisa dihindarkan dan menyebabkan kerusakan lainnya.

Oleh karena itu, Anda perlu menjaga agar air atau fluida apapun di dalamnya tidak akan memiliki tekanan yang cenderung terlalu tinggi dan bisa membuat kerusakan pada pipa selanjutnya.

4. Plester Tembok Kurang Berkualitas

Penyebab berikutnya yang bisa membuat pipa dan valve cepat rusak adalah plester tembok kurang berkualitas dan terlalu keras sehingga menekan permukaan permukaan pada sistem perpipaan.

Jika pipa yang tertekan terlalu lama, maka lama kelamaan akan retak. Parahnya lagi jika dibiarkan saja maka bisa menyebabkan resiko pecah. Tentunya kebocoran tidak akan bisa dihindarkan lagi.

Di dalam proyek konstruksi, tentunya hal ini sudah menjadi pertimbangan yang matang bagi para pekerja dan tenaga professional sebelum memilih plester tembk agar menghindarkan dari kerusakan.

5. Jenis Pipa yang Dipilih Kurang Berkualitas

Penyebab berikutnya ialah pemilihan jenis pipa yang kurang berkualitas. Maka dari itu, perhatikan beberapa hal terlebih dahulu sebelum membeli di pasaran agar memperoleh harga dan mutu terbaik.

Jangan mengharap untuk mendapatkan kualitas terbaik jika Anda membeli pipa dan tozen valve dalam harga yang sangat rendah. Jadi, jangan mudah terlena jika terdapat penawaran murah.

Pemilihan pipa yang berkualitas untuk bahan proyek konstruksi bisa dikatakan sebagai investasi, karena tidak akan memakan biaya perbaikan dan service jika dijumpai kerusakan dalam waktu dekat.

6. Instalasi Pipa yang Bergeser

Penyebab satu ini akan berkaitan dengan banyak hal dalam suatu proyek konstruksi. Oleh karena itu, pembangunan suatu gedung atau bangunan bertingkat harus dilakukan oleh tenaga professional.

Instalasi pipa yang bergeser pada umumnya disebabkan oleh banyak hal. Beberapa di antaranya akan mengacu pada sistem proyek konstruksi seperti fondasi rumah tidak kokoh dan kurang tepat.

Selain itu, bergesernya pipa juga bisa disebabkan karena adanya bencana alam terutama gempa bumi dan banjir. Jika hal ini terjadi, biasanya akan terdengar aliran air mengalir dari dalam tembok.

7. Proses Instalasi Tidak Dikerjakan dengan Tepat

Hal ini menjadi alasan mengapa pemasangan sistem perpipaan harus dikerjakan oleh tenaga professional. Jika dilakukan tanpa keahlian, maka pipa bisa saja dipasang secara sembarangan.

Metode pemasangan yang tepat bukan lagi hal yang remeh, melainkan apabila instalasi pipa tidak dilakukan melalui perencanaan dan pertimbangan detil. Maka resiko kebocoran juga semakin tinggi.

Maka dari itu, proyek konstruksi memang dikerjakan oleh tenaga professional melalui perhitungan secara tepat. Mereka memiliki kemampuan untuk mengukur potensi kebocoran dan kerusakan lain.

8. Pipa Mengalami Kebocoran

Dari beberapa penyebab di atas pada akhirnya akan menyebabkan kebocoran. Hal ini bisa menjadi pemicu utama pipa dan valve cepat mengalami kerusakan dan tidak bisa digunakan lagi.

Pada umumnya apabila valve sudah mengalami kerusakan, alangkah lebih baiknya jika tidak digunakan kembali. Solusinya adalah menggantinya dengan yang baru dan memasang ulang.

Agar tidak memperluas kerusakan, maka sebaiknya Anda segera mengatasi gangguan ini dengan cepat. Selain itu pastikan untuk memperoleh barang berkualitas dari distributor tozen valve dan pipa terpercaya.

9. Pemasangan Pipa Kurang Tepat

Penyebab berikutnya yang bisa menjadi alasan mengapa pipa dan valve mudah sekali mengalami kerusakan adalah, berada pada cara pemasangannya kurang tepat atau bahkan secara sembarangan

Pemasangan bagian perpipaan yang kurang tepat akan membuat pipa cepat mengalami kebocoran dan akhirnya menjadi rusak. Tentunya gangguan seperti ini akan membuatnya tidak bisa digunakan.

Misalnya jika proses penyambungan kurang pas atau pipa tertimpa dengan benda lain sehingga harus menahan beban. Hal inilah yang menjadi penyebab sistem perpipaan mudah sekali rusak.

10. Pemilihan Kurang Tepat

Kualitas pipa yang sudah cukup baik akan menjadi sia-sia jika Anda menggunakannya tidak sesuai dengan fungsinya. Maka dari itu, mengenali bahan penyusun dan kegunaannya adalah penting.

Misalnya saja jika Anda membutuhkan sistem perpipaan yang digunakan untuk fluida dengan suhu tinggi seperti aliran air panas. Namun menggunakan pipa kurang tahan perubahan temperatur.

Tentu saja kejadian tersebut membuat resiko kerusakan dari pipa dan tozen valve akan semakin meningkat. Parahnya lagi hal ini akan menyebabkan kerugian karena tidak bisa bertahan lama.

 

Cara Merawat Valve dan Pipa pada Proyek Bangunan

Dengan penjelasan beberapa penyebab mengapa pipa dan valve cepat mengalami kerusakan, maka Anda bisa menghindarkan agar sistem perpipaan tidak akan mendapati keadaan tersebut.

Dengan begitu, proyek konstruksi bisa dirancang dengan baik dan yang paling penting seluruh komponen penyusun bangunan dapat digunakan lebih tahan lama dan berfungsi secara sempurna.

Selain mengenali beberapa penyebab di atas, Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara merawat valve dan pipa yang ada pada proyek bangunan sehingga tidak cepat mengalami kerusakan.

Selain membeli barang berkualitas dari distributor tozen valve dan pipa, Anda harus mengetahui beberapa cara perawatannya berikut:

  1. Memilih Pipa dan Tozen Valve yang Berkualitas

Sebelum mempelajari bagaimana cara merawat instalasi perpipaan pada proyek bangunan yang baik, Anda juga perlu mengenali langkah-langkah saat membeli pipa dan valve agar tidak salah pilih.

Hal pertama yang perlu Anda perhatikan adalah pastikan untuk mendapatkan pipa dan valve dengan mutu dan kualitas terbaik, agar perawatan juga bisa mudah dilakukan bahkan tidak cepat rusak.

Selain itu, pipa dan valve yang berkualitas pada umumnya akan menunjukkan ciri-ciri jika sedang mengalami gangguan. Dengan begitu, hal ini bisa cepat diatasi agar tidak membuatnya lebih rusak.

2. Menggunakan Tenaga Profesional

Salah satu penyebab dari rusaknya pipa dan valve adalah, proses instalasi yang dilakukan secara sembarangan dan kurang tepat. Selain itu, tidak memperhatikan berbagai pertimbangan sebelumnya.

Parahnya lagi, jika Anda memasangnya sendiri tanpa menggunakan tenaga professional. Tentu saja instalasi tidak akan berhasil dilakukan dan menimbulkan adanya kerusakan yang baru lagi.

Oleh karena itu, proyek konstruksi akan dilakukan oleh tenaga professional yang telah memiliki keahlian dan kemampuan mumpuni sehingga bahaya serta kerusakan bisa lebih dihindari.

3. Segera Memotong Pipa yang Bocor

Cara merawat pipa selanjutnya adalah memotong sistem perpipaan yang bocor. Namun hal ini tidak dapat dilakukan dengan sembarangan berdasarkan penggunaan dari pihak distributor tozen valve dan pipa.

Caranya yaitu dengan memotong ujung pipa pada sisi satunya dengan ujung lannya. Kemudian pada sambungan lain yang memiliki diameter sama dengan bagian bocor tersebut.

Kemudian Anda bisa menyesuaikan untuk mengganti pipa sesuai dengan yang sudah dipotong sebelumnya. Gabungkan lagi menggunakan lem khusus atau perekat lainnya di bagian permukaan.

4. Mengatasi Kebocoran pada Repairing Set di Pipa PPR

Cara selanjutnya yaitu mengatasi kebocoran menggunakan repairing set untuk pipa PPR. Hal ini wajib dimiliki oleh setiap masing-masing aplikator jenis perpipaan tersebut.

Dengan menggunakan repairing set, Anda dapat melakukan penghematan waktu perbaikan dari kerusakan tanpa harus memperbaikinya dengan cara membongkar bagian dinding atau lantainya.

Teknik perbaikan ini memakai sistem polifuson welding yang sudah berkualitas jika digunakan untuk memperbaiki sistem perpipaan. Metode ini terdiri dari dua jenis yaitu stick 12 mm dan matrice 12 mm.

5. Jangan Membuang Sampah ke Dalam Saluran Pipa

Apabila proyek konstruksi yang sudah jadi dan mulai dihuni oleh beberapa orang, maka sebaiknya gunakan beberapa anjuran sebagai upaya agar seluruh komponen di dalamnya lebih tahan lama.

Tidak terkecuali bagi sistem perpipaan pada proyek konstruksi terutama di perhotelan, apartment atau lainnya. Sebagai pemilik, Anda dapat memasang anjuran atau peringatan selama pemakaian.

Salah satunya yaitu tidak diperkenankan untuk membuang sampah ke dalam saluran pipa pembuangan. Jika hal ini terjadi maka kotoran tersebut akan menyumbat dan terjadilah kerusakan.

6. Mengalirkan Air Panas ke Dalam Saluran Pipa

Lagi-lagi untuk saluran pembuangan, Anda bisa mengalirkan air panas ke dalam saluran pipa untuk menghanyutkan kotoran yang biasanya menempel di dalamnya dan menyebabkan penyumbatan.

Perlu Anda ketahui bahwa lumut di dalam pipa akan mudah sekali untuk tumbuh. Akan tetapi, tumbuhan ini tidak begitu mudah dilenyapkan ketika menggunakan air dingin saja.

Oleh karena itu, agar penyumbatan yang disebabkan oleh lumut bisa dihindarkan, maka sebaiknya alirkan sedikit air panas agar dapat menghanyutkan berbagai jenis kotoran di dalamnya.

7. Rutin Mengeluarkan Kotoran dari Dalam Saluran Pipa

Cara berikutnya untuk merawat sistem perpipaan adalah dengan rutin mengeluarkan berbagai jenis kotoran dari dalam saluran. Hal ini menjadi penyebab utama dari penyumbatan yang terjadi.

Biasanya kotoran yang ada di dalam pipa kurang efektif jika hanya menggunakan air panas saja. Maka dari itu, gunakan alat bantu berupa sikat atau lainnya untuk menyodoknya sampai keluar.

Anda perlu melakukan kegiatan pembersihan pipa ini secara rutin agar penyumbatan juga tidak akan dialami oleh sistem perpipaan di rumah, apartment ataupun gedung bertingkat seperti kantor.

8. Menggunakan Saringan pada Ujung Pipa Pembuangan

Hal ini perlu diaplikasikan untuk seluruh proyek industri yang sedang menggarap suatu bangunan seperti rumah, apartment atau perkantoran dan di dalamnya memiliki wastafel sendiri.

Cara ini juga menjadi langkah jitu dari distributor tozen valve dan pipa. Cukup gunakan saringan di ujung pipa pembuangan agar kotoran yang berukuran cukup besar tidak akan ikut masuk ke dalam.

Dengan begitu, ketika orang-orang sedang menggunakan wastafel, maka kotoran yang ada akan terhalangi oleh saringan sehingga tidak bisa memasuki saluran pipa dan ikut ke dalamnya.

9. Menggunakan Sambungan yang Tidak Permanen

Cara selanjutnya yang bisa dijadikan referensi adalah menerapkan sambungan tidak permanen pada sistem instalasi pipa. Nyatanya hal ini memang diterapkan untuk berbagai alasan selama pemakaian.

Salah satunya ialah tidak membutuhkan banyak waktu dan tenaga jika sistem perpipaan sedang mengalami kerusakan seperti penyumbatan, bocor atau hanya butuh diganti bagian pipanya saja.

Akan berbeda apabila Anda melakukan pembongkaran pada pipa yang sudah permanen. Tentu bisa memakan waktu lebih lama dan banyak tenaga. Selain itu juga menimbulkan resiko bocor setelahnya.

10. Menjauhkan Pipa dari Area yang Berbahan Besi

Perlu Anda ketahui bahwa besi sendiri merupakan bahan yang paling rentan mengalami pengaratan. Apabila material ini didekatkan dengan instalasi perpipaan, maka bisa saja ikut merusaknya.

Meski beberapa material penyusun pipa yang digunakan sudah bersifat antikarat. Namun tetap saja karat menempel pada besi juga menimbulkan zat bahaya terlebih bagi aliran air bersih di dalamnya.

Oleh karena itu, untuk menghindarkan dari kemungkinan hal tersebut bisa terjadi, maka sebaiknya letakkan instalasi perpipaan agar jauh dari area yang kebanyakan berbahan besi dan logam berkarat.

11. Menjauhkan Pipa dari Area yang Beirisikan Benda Berat dan Runcing

Cara selanjutnya yang bisa Anda lakukan sebagai upaya menghindarkan pipa agar dari kerusakan adalah menjauhkannya dari area berisikan benda berat dan runcing.

Benda yang berat bisa saja menekan permukaan pipa sehingga memberikan beban terlalu lama. Hal ini kemungkinan akan menyebabkan sistem perpipaan tertekan dan menyumbat aliran di dalamnya.

Selain itu, jika sistem perpipaan didekatkan dengan area yang memiliki bahan runcing maka kemungkinan besar dapat mengenai pipa dan membuatnya bocor. Kebocoran ini menjadi pemicunya.

12. Menjauhkan Pipa dari Area yang Memiliki Bahan Kimia Kuat

Meskipun bahan penyusun pipa sudah terbuat dari bahan yang tahan dengan senyawa kimia cukup kuat seperti pH terlalu asam namun tetap saja penggunaannya jugamemiliki daya tahan sendiri.

Jika pipa yang digunakan selalu terkena dengan senyawa kimia berbahaya maka bisa saja akan mengikis permukaannya dan membuatnya lebih tipis dari sebelumnya.

Lagi-lagi, hal tersebut bisa membuat kebocoran pada pipa. Oleh karena itu, saat instalasi sistem perpipaan alangkah lebih baiknya untuk menjauhkannya dari area yang sekiranya berbahaya.

Distributor tozen valve dan pipa menjadi sasaran utama bagi proyek konstruksi dalam memperoleh berbagai komponen untuk merancang sistem perpipaan dengan barang berkualitas dan bermutu.

Berbagai jenis dan fungsi dari pipa memang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan banyak orang salah satunya yaitu proyek konstruksi baik pembangunan berupa rumah, hotel atau apartment.

Pada dasarnya, penggunaan pipa yang ditujukan untuk proyek konstruksi biasa digunakan sebagai saluran air bersih seperti instalasi air panas dan dingin, sistem pendingin AC dan penampun air hujan.